Sunday, 16 May 2010

Cerpen : Lubang Hati



Di sebuah bukit kecil duduk seorang Pria. Di kelilingi pemandangan hutan yang indah. Hamparan hijau menyelimuti seluruh hujan seperti taman eden jatuh dari surga. Para binatang saling bersahutan mengusir sunyi layaknya simpoli alam kehidupan. Laut tampak jauh di pelupuk matanya seperti permadani biru bercampur abu-abu. Sungguh pemandangan yang menakjubkan. Tetapi pria itu duduk dalam kesendirian. Tidak ada cahaya terpancar dari matanya. Tubuhnya lemas seperti batang pohon chofana di musim gugur. Seakan-akan tak ada lagi jiwa dalam dirinya. Matahari mulai hanyut, kuning kemerah-merahan membasahi seluruh hutan..  Begitu juga pria itu, Langitpun  mulai kelam di kala awan berebut menutupinya. Seperti hatinya,  tenggelam dalam kesedihan.
Semua binatang merasa iba melihatnya. Ada apa dengan pria itu. Kemudian merekapun mendatanginya dan berkata, “ Kami tak ingin melihatmu sedih. Minta saja apapun yang kamu inginkan dan kami akan berikan kepadamu ”.  Kemudian pria itu berkata, “aku ingin mempunyai penglihatan yang bagus ”. Tampak burung hering datang menghampirinya dan menjawab, “ ambil saja mataku kamu akan mempunyai penglihatan yang bagus yang kamu bisa melihat keindahan-keindahan di bumi ini. Hutan, sungai, lautan, gunung, semuanya. Sehingga kamu merasa takjub dan bahagia ”.Pria itu berkata ,“Aku ingin menjadi kuat ”. Dengan langkah penuh kekuatan dan auman yang menggetarkan jiwa-jiwa penghuni hutan singa pun menjawab, “ Aku adalah raja dari semua hutan yang ada kamu akan sekuat aku dan setiap kamu menginjakkan kaki kamu kau akan di segani di seluruh penghuni hutan ini sehingga kamu tidak akan merasa takut dan sedih ”. Kemudian pria itu berkata lagi, “ aku ingin tahu rahasia bumi.” Sang ular menjawab, ” akan aku tunjukkan padamu semua rahasia bumi yang ada sehingga kamu lebih mengerti dan tidak bersedih “.
Begitu seterusnya dengan seluruh binatang yang ada. Dan setelah pria itu dapatkan semuanya dari mereka, ia pun pergi. Lalu burung hantu berkata pada binatang lain, “ Kini pria itu tahu banyak dan dapat lakukan banyak hal, tapi tiba-tiba aku merasa takut     mjjb    “. Rusa itu berkata. “ Pria itu telah dapatkan semua yang ia butuhkan kini ia tak akan bersedih lagi “. Tapi burung hantu itu menjawab, “Tidak, aku lihat lubang di hati pria itu. Dalam sekali, seperti kelaparan yang tak pernah terisi. Bajak laut yang menemukan gunung emas. Ia akan terus mengambil semuanya. Kamu tahu betapa manisnya seteguk air ketika seorang musafir meneguknya , manis sekali sampai kedalam hati dan jiwanya. Tetapi pria itu tidak mengerti. Itulah yang membuatnya sedih dan menginginkan sesuatu. hingga suatu hari nanti dunia akan berkata aku bukan apa-apa dan tak ada lagi yang bisa kuberikan kepadamu “.

No comments:

Post a Comment