Saturday 28 May 2011

Curahan hati : Sebuah Kemunafikan

banyak orang mengatakan, aku adalah orang yang kuat, hanya dilihat dari segi fisiknya saja. tapi, ada sesuatu yang lain dalam diriku. sesuatu yang mengatakan bahwa diriku hanyalah orang tak berdaya, orang yang mudah jatuh, rapuh. aku selalu memberikan semangat pada mereka. semangat untuk sahabatku, untuk temanku, dan semua orang yang kusayangi. tapi, apakah mereka peduli denganku? adakah mereka menganggapku ada? adakah mereka tau akupun membutuhkan mereka?
tak ada yang mengerti tentang kehidupanku. tak ada orang yang mau tau tentang aku. apa aku ini menjadi momok bagi mereka. aku mungkin bukanlah orang yang diijauhi mereka, tapi aku adalah orang yang selalu merasa sendiri ketika aku membutuhkan mereka, selalu dalam kegelapan. tak ada titik terang yang memberiku jalan. aku butuh mereka!!
aku orang yang selalu bisa memberikan motivasi untuk mereka, tapi bahkan diriku sendiri tak bisa bangkit, dan akan selalu terpuruk dalam kesendirian. mereka selalu menceritakan isi hatinya padaku, tapi adakah di sana orang yang mau mendengar isi hatiku? orang macam apa aku ini? orang munafik.
ibu, ayah, aku ingin sekali bisa bercerita segala masalah dengan kalian. tapi aku tak bisa, aku selalu dibungkam oleh sesuatu tak terlihat ketika aku ingin menceritakannya pada kalian. aku ingin teman, aku butuh teman. haruskah aku mengeluarkan airmata untuk segala kemunafikanku ini? tidak ! iya!
bahkan hatiku selalu ragu untuk melakukan sesuatu, aku memang orang tak berdaya, selalu termakan keraguan, kegelisahan, kegundahan.
Aku ingin bangkit ! aku ingin menjadio orang yang bisa selalu ceria, tak hanya di mata mereka, tapi dalam kesendirianku pun aku ingin selalu tertawa, tersenyum karena menikmati hidupku. aku hanya butuh semangat, motivasi, dukungan, entah dari siapapun itu. dan aku ingin bisa mengungkapkan segalanya, pada ibuku dan ayahku...............

Monday 23 May 2011

selamat tinggal masa lalu...

hari ini, detik ini, saat ini, aku hanya bisa menyesal. menangisi atas apa yang telah aku lakukan dan apa yang tidak aku lakukan.
aku ingin menangis, aku ingin berteriak sekencang-kencangnya. aku ingin meluapkan segala emosi dan amarahku. tapi untuk apa? tak ada gunanya pula aku menangis, semua telah terjadi, kamu miliknya dan dia milikmu.
setahun lebih aku menanti, setahun lebih aku menyembunyikan ini darimu. dan tiba saatnya aku ingin berkata jujur padamu, ingin kuungkapkan segalanya yang membebani hatimu.
aku salah, aku tahu itu. aku bodoh, aku egois, aku sombong. ya, aku mengakui itu. tapi bahkan aku tak bisa membohongi diriku sendiri bahwa aku butuh kamu.
saat itu aku tak mengerti apalagi yang harus kulakukan. aku terpaksa mengakhiri hubungan kita. tapi itu beralasan!! aku tak mau terjadi ssesuatu padamu. aku sayyang padamu, aku ingin kamu tahu itu.
bulan desember 2009 kita resmi jadian, bulan desember pula kita resmi putus. wow, singkat memang, 2 minggu,tapi tak sepenuhnya itu kesalahanku. dan aku ingin menjelskan semuanya pdamu.
tak lama kemudian, kamu resmi jadian sama mantanmu. sakit rasanya tau itu, dan aku masih belum ikhlas dengan itu semua. aku benar-benar masih mengharapkan kamu..
tapi semua itu hanya mimpi, dan akhirnya aku menyadari bahwa mungkin dia memang yang terbaik untukmu. aku berusaha ikhlas, aku merelakan hubunganmu dengan dia. dan hingga akhirnya kalian putus ...
saat itu aku telah memiliki oang lain dihatiku, tapi aku tak melupakanmu, aku masih butuh kamu, hatiku masih ada buat kamu. hingga akhirnya hubunganku berakhir dengan pria itu dan aku masih mnegharapkanmu..
februari 2011, kamu ngajakin aku main nonton pameran di JEC, dan aku udah seneeeng banget kamu sms, dan akhirnya kita janjian untuk berangkat hari sabtu malam. aku sudah berniat ingin mengatakan semuanya padamu. aku ingin menjelasakan alasanku yang sudah setaun aku pendam sendiri tanpa ada orang lain yang tahu. tak sabar aku menunggu, hingga akhirnya hari sabtu datang..
sabtu sore, 16.00, kamu sms dan dengan santainya kamu berkata, "sorry, aku ga bisa hari ini, ga jadi aja ya, ditunda besok lain kali, kalo aku udah nyelesaiin masalahku dengan temenku cewek." oke! aku terima itu, walau dengan beraaaat hati aku nerima itu. tapi ada yang lebih menyakitkan, selang beberapa hari, kamu jadian sama cewek itu, duaaarrrr...
rasanya kayak ditusuk pisau yang tajeem banget. nggak salah kamu jadian sama dia, toh aku juga bukan siapa-siapamu. tapi yang bikin aku sakit adalah, kenapa harus membuat janji sama aku, kenapa harus memberi aku harapan di saat aku memang butuh kamu, kenapa nggak bilang dari awal. kamu mau balas dendam? apa kamu mau membuat aku sakit hati seperti apa yang telah aku lakuin ke kamu? kalo iya, mungkin itu memang tindakan yang benar. apa yang udah aku lakuin ke kamu itu emang keterlaluan. dan aku pantas kalo harus diginiin. tapi satu hal, aku udah merasakan sakit hati sejak dulu, sejak hubungan kita berakhir, dan sampai saat ini, aku masih mengingatmu, dan tak akan pernah melupakanmu..
I will always love you at all...